Indonesia Pecahkan Rekor Menerbangkan Lampion



Rekor dunia menyalakan dan menerbangkan lampion terpecahkan pada malam 5/12/2009 di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta dalam acara bertajuk Annual Freedom Celebration dengan tema Green Attitude. Acara yang diselenggarakan oleh Freedom Faithnet Global (FFG), komunitas pengembangan kualitas manusia, malam itu telah menerbangkan 10.000 lampion. Lampion yang khusus didatangkan dari Cina, dilepas oleh 7.000 peserta, kemudian melayang perlahan dan berkerlap-kerlip mengubah langit Ancol menjadi terang.

Lucia Sinigagliesi, adjudications manager (manajer penjurian) dari Guinness World Records yang tadi malam menyaksikan langsung pemecahan rekor tersebut, menyatakan "Rekor dunia telah pecah". Sertifikat pemecahan rekor itu pun langsung diserahkan Sinigagliesi kepada Co-Founder FFG Onggy Hianata, seperti yang dilaporkan Jawa Pos (7/12).

Rekor menyalakan lampion sebelumnya dipegang Kolombia dengan 3.682 lampion pada 10 Januari lalu. Negara Amerika Latin itu memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Tiongkok dengan 1.800 lampion.

Lampion (lentera terbang) Cina, telah digunakan selama hampir dua ribu tahun. Lampion yang terbuat dari kertas dengan lilin yang ditahan oleh kawat bersilangan pada rongga bawahnya, tidak banyak berubah sejak ditemukan berabad-abad lalu.

Untuk menyalakannya, lentera terbang ini harus diisi udara dulu hingga sarat dan berbentuk seperti tabung, kemudian lilin yang berada ditengah rongga lampion dinyalakan, berfungsi sebagai sel bahan bakar, sehingga udara di dalam lampion menjadi panas. Udara panas inilah yang akan menerbangkan lampion.

Lampion diciptakan di Cina oleh Zhuge Liang, kanselir Shu Han, atau dikenal sebagai ahli strategi Cina - Kong Min atau Chu Ko Liang - dia telah diakui sebagi penemu lampion. Lampion, pertama kalinya diciptakan untuk alat bantu militer, sebagai salah satu cara berkomunikasi di medan perang. Lampion Cina ini boleh dikatakan merupakan balon udara panas pertama di dunia - tentu saja, balon udara tak-berawak.

Dalam masa Dinasti Yuan, yang dimulai pada abad ke-13, Lampion Cina menjadi simbol harapan dan keinginan yang baik.

Hingga sekarang, secara tradisi, lampion adalah simbol keinginan yang akan membawa keberuntungan & kemakmuran di tahun yang akan datang. Maka, acara yang paling populer saat Tahun Baru di Cina adalah melihat ribuan lampion di udara melayang selama dua minggu.

Demikian pula, para peserta acara di Ancol tersebut, tak lupa menulis keinginannya sebelum melepaskan lampion terbang. Ada yang ingin kaya, keluarga sehat, dan mendoakan agar bangsa Indonesia makmur. Semoga!