Ramdhan Muhaimin - detikNews
Kualalumpur - Kapal-kapal Angkatan Laut (AL) Malaysia menerobos masuk perbatasan laut Indonesia di Ambalat telah memancing ketegangan di blok tersebut. Namun Pemerintah Malaysia membantah telah melakukan pelanggaran batas wilayah.
Menurut Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, kapal-kapal Angkatan Laut Malaysia melakukan patroli rutin dalam wilayah laut mereka.
"Saya tidak berpikir itu sebagai sebuah pelanggaran. Tapi itu sebagai untuk menjaga kedaulatan teritori masing-masing negara," ujar Zahid dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Padang Tembak, Kuala Lumpur, Rabu (3/6/2009).
Zahid mengatakan, persepsi pelanggaran hanyalah sebagai wujud perbedaan interpretasi dari masing-masing negara. Karena itu menurutnya, hal tersebut jangan dibesar-besarkan.
Zahid juga mengusulkan, agar angkatan laut kedua negara, Indonesia-Malaysia, tidak memasuki wilayah yang masih menjadi disputed area.
"Terhadap disputed area ini, Indonesia jangan masuk ke situ, Malaysia juga tidak akan masuk ke situ. Jadi seperti cease fire," ujarnya.
Panglima Angkatan Tentera Malaysia (ATM) Jenderal Tan Sri Abdul Aziz Zainal menambahkan, tidak akan membesar-besarkan isu Ambalat, meskipun isu tersebut saat ini menjadi isu hangat di Indonesia. "Malaysia tidak akan menggunakan media mengenai isu ini. Karena bisa menjadi menambah buruk situasi," sambung Aziz.
Menurut Aziz, opsi penyelesaian konflik melalui meja perundingan lebih baik dari pada opsi lainnya termasuk perang.
"Saya sudah arahkan prajurit saya untuk menghindari aksi yang agresif terhadap provokasi apapun. Kami ingin win-win solution," pungkasnya.
Berbeda dengan Indonesia, di Malaysia, isu Ambalat senyap dari pemberitaan media lokal sejak kembali mencuat dua minggu lalu. Dikabarkan, Aziz akan bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di Jakarta untuk membicarakan isu tersebut pada 9 Juni 2009.
(rmd/anw)