Ajang pembagian hewan kurban mendadak heboh. Sebab warga Kecamatan Pacitan, menemukan sepotong daging berlafazkan Allah.
Sejak penemuan potongan daging bertuliskan Allah itu, ratusan bahkan ribuan warga Kota Pacitan dan sekitarnya berbondong-bondong datang ke Mushola yang ada di lingkungan Bleber, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Pacitan, tempat kampung halaman Presiden SBY.
“Mereka datang ke sini karena penasaran dengan potongan daging kurban ini,” kata Suluri, Minggu (29/11).
Kabar munculnya tulisan berbunyi Allah dalam daging kurban temuan Suluri memang menyebar dengan cepat. Warga yang penasaran terus berdatangan ke rumah Suluri. Mereka tidak hanya berasal dari Pacitan, tapi juga dari wilayah Ponorogo bahkan Madiun.
Selain melihat dan berbincang-bincang dengan Suluri, mereka juga menyempatkan diri mengabadikan potogan daging kurban itu menggunakan kamera telefon genggam. Sururi mengatakan, daging kurban yang memiliki susunan urat membentuk tulisan Allah dalam kaligrafi Arab itu sengaja ditahan dan tidak ikut dibagikan kepada kaum dhuafa (miskin).
Keputusan itu diambil panitia karena sejak pertama ditemukan pada Jumat malam (27/11), warga silih berganti ingin menyaksikan daging aneh itu. “Agar tidak busuk, saya menyimpannya di dalam kulkas di rumah,” katanya.
Suluri bahkan berencana untuk mengawetkan potongan-potongan daging tersebut. Dia juga tidak akan menjualnya meski ada yang menawar dengan harga jutaan rupiah.
Ia mengungkapkan, munculnya tulisan aneh dalam daging kambing kurban itu diyakininya sebagai pengingat akan kebesaran dan keagungan Tuhan YME. [inilah]
Sejak penemuan potongan daging bertuliskan Allah itu, ratusan bahkan ribuan warga Kota Pacitan dan sekitarnya berbondong-bondong datang ke Mushola yang ada di lingkungan Bleber, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Pacitan, tempat kampung halaman Presiden SBY.
“Mereka datang ke sini karena penasaran dengan potongan daging kurban ini,” kata Suluri, Minggu (29/11).
Kabar munculnya tulisan berbunyi Allah dalam daging kurban temuan Suluri memang menyebar dengan cepat. Warga yang penasaran terus berdatangan ke rumah Suluri. Mereka tidak hanya berasal dari Pacitan, tapi juga dari wilayah Ponorogo bahkan Madiun.
Selain melihat dan berbincang-bincang dengan Suluri, mereka juga menyempatkan diri mengabadikan potogan daging kurban itu menggunakan kamera telefon genggam. Sururi mengatakan, daging kurban yang memiliki susunan urat membentuk tulisan Allah dalam kaligrafi Arab itu sengaja ditahan dan tidak ikut dibagikan kepada kaum dhuafa (miskin).
Keputusan itu diambil panitia karena sejak pertama ditemukan pada Jumat malam (27/11), warga silih berganti ingin menyaksikan daging aneh itu. “Agar tidak busuk, saya menyimpannya di dalam kulkas di rumah,” katanya.
Suluri bahkan berencana untuk mengawetkan potongan-potongan daging tersebut. Dia juga tidak akan menjualnya meski ada yang menawar dengan harga jutaan rupiah.
Ia mengungkapkan, munculnya tulisan aneh dalam daging kambing kurban itu diyakininya sebagai pengingat akan kebesaran dan keagungan Tuhan YME. [inilah]