Satelit Indostar II Meluncur Dari Kazhakstan
JAKARTA - Satelit Indostar II dipastikan akan meluncur pada pekan ini, tepatnya Sabtu 16 Mei 2009. Selain manajemen MNC Skyvision, Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) dipastikan akan menghadiri peluncuran ini.
Kepastian kabar ini disampaikan Aria Mahendra Sinulingga, Corporate Secretary Indovision. Dia mengatakan persiapan peluncuran sudah sangat baik dan sejauh ini tidak menemui kendala apapun.
"Boeing, perusahaan yang membuat satelit ini sudah menyusun dan mengirimkannya ke Baikonur. Sejauh ini persiapan Indostar sudah sangat matang untuk diluncurkan," kata Aria ketika dihubungi okezone melalui telepon, Selasa (12/5/2009).
Rencananya Indostar II akan meluncur dari stasiun luar angkasa milik Rusia, Baikonur di Kazakhstan, tepat pada pukul 07.58 WIB atau pukul 06.58 waktu Kazakhstan.
Aria memberikan bocoran mengenai para pejabat yang akan hadir pada peluncuran ini. Mereka yang dipastikan akan hadir di antaranya adalah Dirjen SKDI Fredy Tulung, dua dekan perguruan tinggi dari Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), serta perwakilan
MNC Skyvision sebagai pemilik satelit.
Satelit Indostar II merupakan satu-satunya satelit yang dimiliki swasta di Indonesia dan merupakan satelit jenis S-Band terbesar di dunia. China memang sudah merencanakan untuk meluncurkan yang lebih besar, tapi sekarang masih dalam tahap pembuatan.
Indostar II akan meluncur mengunakan Roket Brezze M yang dibuat oleh Khrunichev State Research di Moskow. Satelit buatan Boeing model BS 601 HP ini menyediakan layanan komunikasi dua arah dengan kecepatan tinggi untuk jasa internet, data, suara, video, dan multimedia yang dapat menjangkau Indonesia, India, Filipina, dan Taiwan.
Indostar II/Protostar II yang akan menggantikan Indostar I ini terdiri dari 32 transponder, termasuk 10-transponder aktif dan 3 transponder cadangan yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band.
Transponder S-Band ini menyediakan jasa layanan penyiaran langsung ke rumah-rumah atau Direct-To-Home (DTH) oleh PT MNC Sky Vision dengan kapasitas dua kali lebih banyak daripada Indostar I. Sedangkan transponder Indostar II yang menggunakan frekuensi Ku-Band, didesain untuk DTH dan layanan telekomunikasi untuk di India. Transponder Ku-Band lainnya digunakan untuk akses internet berkecepatan tinggi dan layanan telekomunikasi di Filipina, Taiwan, maupun Indonesia.
Satelit BS 601 HP buatan Boeing ini menghasilkan penjualan terbaik di dunia untuk satelit komunikasi berukuran sedang. Boeing memiliki fasilitas untuk pembuatan, perakitan, penggabungan dan pengetesan satelit di atas komplek pabrik seluas satu juta kaki persegi di El Segundo, Amerika Serikat.
Sebelumnya tim Boeing telah melakukan tes terhadap satelit tersebut, dan kemudian bergabung bekerja sama dengan tim Khrunichev, pabrik pembuat Proton M. Pada 30 April 2009, tim dari Roskosmos menyatukan satelit dan adaptor dengan Breeze-M.
Labels:
Technology