Israel Membuat Rakyat Yerusalem Makin Miskin



Kebijakan sistematis Israel yang menjajah Al Quds/Yerusalem telah membuat rakyat Palestina mengalami kemorosotan sosial dan ekonomi, terutama anak-anak yang sangat terkena dampaknya.

"66,8% keluarga Palestina yang berada di Yerusalem (23,3% adalah pemukin Yahudi) hidup di bawah garis kemiskinan," demikian kesimpulan dari data yang diperoleh sebuah LSM hak asasi manusia di Israel, Association for Civil Rights in Israel (ACRI).

"Sejumlah besar penduduk di Yerusalem Barat tidak dapat mendapatkan dan mengusahakan untuk membeli layanan kebutuhan dasar."

Dalam data yang lain sebagai turunan dari angka prosentasi di atas, 74% dari anak-anak di Yerusalem Barat berada di bawah garis kemiskinan.

"Lebih dari 94,000 ribu anak di Yerusalem Barat hidup dengan kondisi miskin yang terus menerus."
Akibat dari masalah ekonomi ini muncul berbagai akibat yakni tingginya angka putus sekolah, tidak kenakalan remaja, kesehatan dan masalah gizi.

Menurut data dari CBS (Central Bureau of Statistics) jumlah penduduk Palestina di Yerusalem kurang lebih 260,522.

Laporan ACRI tersebut juga menunjukkan gambaran sistematis diskriminasi Israel yang terhadap penduduk Palestina dalam hak kehidupan politik, ekonomi,dan sosial.

"Hidup di Yerusalem bisa digambarkan sebagai siklus pengabaian hidup, diskriminasi, kemiskinan dan kekurangan pangan yang terus menerus".

Pembangunan tembok pemisah oleh Zionis Israel semakin menutup Yerusalem dari wilayah sekitarnya dan begitu mempengaruhi peri kehidupan rakyat Palestina.

Menurut lembaga HAM tersebut, tujuan Zionis Israel melakukan diskriminasi sistematis tersebut adalah mengamankan pemukim Yahudi di Yerusalem dan mendesak rakyat Palestina untuk meninggalkan kampung halamannya. (muslimdaily.net/rmd/iol)