Barrack Obama Siapkan Perang Baru di Afghanistan

Hussein Obama tidak punya pilihan selain menyerang habis-habisan Al Qaeda yang kini mulai memperlihatkan kekuatan di perbatasan Afghanistan dan Pakistan.
Perbatasan Afghanistan dan Pakistan, sebut Obama, adalah tempat paling berbahaya di dunia untuk orang Amerika.
Presiden Amerika Serikat ini mengingatkan bahwa Al Qaeda dan Taliban adalah pihak yang berada di balik serangan yang menghancurkan World Trade Center di New York, 11 September 2001.
Berbagai laporan intelijen, sebut Obama yang berbicara di Washington DC hari Jumat (27/3) atau Sabut WIB, memperkirakan bahwa pihak Al Qaeda dan Taliban tengah mempersiapkan serangan baru ke wilayah Amerika Serikat.
Di sisi lain dia juga mengatakan, operasi menghancurkan Al Qaeda bukan hanya merupakan kepentingan Amerika. Rakyat Afghanistan dan seluruh dunia memiliki kepentingan yang sama dalam operasi ini.
“Ini bukan hanya masalah yang dihadapi Amerika. Lebih dari itu, ini adalah tantangan bagi keamanan internasional,”
sebutnya.
Dia menegaskan, Amerika tidak berkeinginan untuk menguasai Afghanistan dan menentukan masa depan negara itu. Yang dilakukan Amerika, sambungnya, adalah menghadapi musuh bersama.
Menyerang Taliban dan Al Qaeda memang merupakan salah satu dari kebijakan luar negeri yang telah digariskan Obama sejak dia mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat.
Obama menyebut Afghanistan sebagai medan perang yang sesungguhnya. Sebaliknya, perang di Irak, sebut Obama, adalah sebuah kesalahan besar. Dan karenanya pengerahan pasukan Amerika Serikat dalam jumlah besar ke Irak merupakan pemborosan dan kesia-siaan. Obama akan mengurangi jumlah pasukan Amerika Serikat di Irak dan memindahkannya ke Afghanistan.
Obama berusaha menegaskan perbedaan strategi yang dimilikinya dengan strategi yang telah digunakan pemerintahan Bush sebelumnya. Menurutnya, strategis yang dimiliki pemerintahannya dalam menghadapi Taliban dan Al Qaeda lebih kuat, lebih cerdas dan lebih komprehensif. Strategi yang dimiliki Obama juga menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur.
Sebanyak 4 ribu tentara Amerika Serikat, lanjut Obama, akan disiapkan untuk melatih tentara dan polisi Afghanistan. Jumlah ini untuk menambah 17 ribu tentara yang akan dikirim kembali ke Afghanistan.
Sejauh ini Amerika Serikat telah memiliki sekitar 38 ribu tentara di Afghanistan.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga akan memberikan bantuan untuk melatih dan mempersiapkan 134 ribu tentara dan 82 ribu polisi Afghanistan.
“Saya ingin agar rakyat Amerika memahami bahwa kita memiliki tujuan yang jelas dan fokus, yaitu melucuti, membongkar dan mengalahkan Al Qaeda di Pakistan dan Afghanistan,”
ujar Obama lagi.
Sementara untuk membantu pembangunan infrastruktur di Afghanistan, menurut Obama, pemerintahannya juga telah menyiapkan ratusan ahli di berbagai bidang, termasuk pertanian, rancang-bangun, dan hukum. Mereka pun akan segera dikirim ke Afghanistan.
Untuk membiayai oeprasi ini, Obama telah menghubungi Kongres AS dan meminta Kongres AS mengijinkan penggunaan dana sebesar 1,5 miliar dolar AS per tahun selama lima tahun yang akan datang. Dana ini, sebutnya, untuk membangun sekolah, jalan dan rumah sakit,
Ini bukan cek kosong, sambung Obama. Di saat yang sama pemerintah Pakistan juga harus memperlihatkan komitmen mereka dalam menumpas Al Qaeda yang disebut Obama sebagai kanker di Pakistan.