Tampaknya Indonesia bakal kebagian rezeki dengan masuknya mobil TATA Nano ke Indonesia. Ini merupakan berkah buat masyarakat miskin Indonesia yang sangat memerlukan kendaraan untuk menunjang mobilitas yang aman.
Tapi tampaknya beberapa pihak di Indonesia mulai mempersulit. Budaya "kalau bisa dipersulit mengapa dipermudah" pun muncul. Dari berita di bawah ini diambil kesimpulan.
1. Menperin seharusnya tidak mempersulit masuknya TATA Nano ke Indoneia. Semakin banyak pemain di industri otomotif membuat persaingan semakin sehat dan menguntungkan konsumen.
2. Wajar saja pihak asosiasi akan menolak dengan halus masuk-nya mobil ini. Ini bisa dipahami bahwa bisnis mereka akan terganggu atau paling tidak mereka jadi "terpaksa" memberikan mobil bermutu tapi murah di Indonesia.
3. Alasan pihak asosiasi bahwa Indonesia akan lebih baik memilih membuat mobil sendiri adalah "bullshit". Mempermainkan nasionalisme untuk keuntungan bisnis anggota asosiasi. Terbukti sudah sudah hampir setengah abad Indonesia merdeka dan sudah hampir ribuan trilyun rupiah devisa negara dibawa ke Jepang dan Korea yang menjadi anggota asosiasi, Indonesia tidak pernah "diberi" dan diperbolehkan memproduksi mobil sendiri. Bahkan sekalas ASTRA dan Indomobil tidak pernah menggubris ajakan pemerintah memproduksi massal mobil marlip rancangan putra-putri Indonesia.
Ketakutan ini sama dengan ketakutan saat mobil korea mulai merajai jalanan di Indonesia menggeser Jepang. Para kepanjangan tangabn Jepang bahkan melakukan berbagai ancaman kepada pihak pemerintah.
4. Apabila mobil ini masuk ada kemungkinan asosiasi akan mengancam mem-PHK karyawan. Ini sebenarnya dalih lama sama seperti Daihatsu dulu mau memproduksi Xenia dan sama kasusnya ketika Timor, Perkasa dan mobil rancangan BPPT berani digalakkan pemerintah.
5. Kalaupun pemerintah melihat bahwa jalan-jalan di Jakarta sudah sangat sesak dengan mobil. Pemerintah kan bisa membuat aturan bahwa mobil ini hanya bisa dijual di luar Jakarta. Dengan ketentuan bila dijual di Jakarta akan mendapatkan pajak.
6. Kalaupun mobil ini masuk ke Indonesia, Indonesia harus memastikan bahwa harganya harus sama dengan di India. Artinya kalau harganya juga naik, pemerintah tidak seharusnya memberikan "bonus" dan keringan buat mobil rakyat ini.
7. Memasukkan mobil murah ini ke Indonesia, akan membantu angka kecelakaan menurun, karena banyak pemilik motor beralih ke mobil yang lebih aman.
8. Alasan asosiasi yang meragukan kualitas produksi TATA sangat tidak masuk akal. Karena hampir seluruh dunia salut dengan kualitas mobil ini dan TATA juga adalah pemilik jaguar yang beberap tingkat kualitasnya dengan mobil Jepag, Korea dan bahkan China.
9. Salut buat dubes India yang merespon langsung rilis mobil TATA ini yang langsung proaktif melobbi pemerintah Indonesia.
India telah melobi pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Perindustrian untuk memasukkan mobil buatan murah buatannya yakni Tata Nano. Namun Indonesia belum bisa memberi jawaban.
"Kemarin Duta Besar India menanyakan bisa nggak mobil ini (Tata Nano) masuk ke Indonesia, tapi saya tidak bisa bilang ya atau tidak karena kita adalah anggota WTO yang menghargai prinsip-prinsip aturan WTO," kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam acara pembukaan IIMS ke-16, di JCC, Jakarta, Jumat (11/7/2008).