Namun, belum dapat dipastikan tentang keterlibatan pemerintah China dalam aksi spionase tersebut.
Associated Press, Senin (30/3/2009) melaporkan ratusan komputer yang terpantau dari China itu juga termasuk computer milik pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama dan komuntas pendukung Tibet lainnya, bahkan Indonesia.
“Kami telah menemukan sejumlah Malware yang menyusupi sistem komputer di Tibet, dan mengambil semua dokumen sensitif dari komputer di kantor Dalai Lama,” kata seorang penyidik IWM, Greg Walton.
Kendati demikian, IWM belum dapat memastikan tentang tujuan dan motivasi serangan hacker yang menyusupi ribuan komputer tersebut. Menanggapi kasus itu, pemerintah China, mulai dari Kementerian Luar Negeri hingga kementerian Industri dan Informasi seolah tiarap mengenai kasus pengintaian tersebut.
IWM yang bekerjasama dengan SecDev Group dan University of Torornto melakukan penyelidikan sekira 10 bulan.
Selain itu, laporan itu juga mengungkapkan, negara-negara lainnya yang menjadi korban spionase. Negara itu antara lain komputer di kementerian luar negeri, Iran, Bangladesh, Latvia, Indonesia, Philippines, Brunei, Barbados dan Bhutan.